Ada apa
dengan pagi ini? ah, sepertinya bukan hanya dengan pagi ini. Hal yang sama juga
terjadi dengan pagi-pagi sebelumnya dan mungkin juga dengan pagi-pagi
berikutnya. Tapi kuharap tidak begitu. Aku kesal dengan diriku, yang tak mampu
menikmati pagi dengan damai. Padahal pagi itu mendamaikan, menentramkan, bagi
sebagian besar orang. Tapi kenapa tidak denganku.
Sebenarnya hari
ini, aku harus kembali ke kota itu. Kota tempatku menimba ilmu, untuk meraih
mimpi-mimpiku. Tapi entah mengapa hati ini terasa berat sekali meninggalkan
kampung halamanku. Bagiku di sini lebih mampu menenangkan semua keresahan hati
yang tak menentu ini. Di sini lebih mendamaikan, dan menentramkan. Tentu saja,
karena ada mereka. Keluarga yang selalu mendukungku sepenuhnya, yang mampu
membuatku merasa lebih tegar dalam menjalani kehidupan yang tidak mudah ini.
Tugas kuliah
dan masalah-masalah yang akhir-akhir ini menghampiri membuatku merasa begitu
jenuh dengan kota itu. Dan aku putuskan menambah satu hari lagi liburku,
berharap menemukan semangat itu kembali. Jujur, setelah kepindahan sahabatku,
aku merasa sangat janggal untuk berdiam diri di kamar kost-ku. Semua terasa
berbeda, aku benar-benar belum siap untuk menjalani semuanya sendiri. Ah, tapi
sudahlah.. membicarakan hal itu tidak akan mengubah keadaan, malah hanya akan
menambah kesedihan.
Kini yang
harus aku pikirkan adalah membiasakan diri dengan semua keadaan baru ini. aku
harus terbiasa melakukan semuanya sendiri. Masak sendiri, ke mana-mana sendiri.
iya, semuanya serba sendiri. Bahkan aku juga harus membiasakan diri untuk mampu
berdamai dengan sepi, bersahabat dengan sunyi. Meski itu yang dari dulu
menurutku paling susah, termasuk berdamai dengan diri sendiri. semoga semua
keadaan dan perubahan ini akan lebih mendewasakanku. Hanya itu harapku, dan aku
yakin, Tuhan juga tidak sia-sia mengujiku dengan rangkaian
permasalahan-permasalahan ini. aku akan berusaha sabar. Bersabar dan bersabar,
hingga semua akan indah pada waktunya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar